Dalam aksi tersebut, para driver mematikan aplikasi (off-bid) sebagai bentuk protes simbolik. Mereka berkumpul membawa spanduk, mengenakan atribut komunitas, dan menyampaikan orasi secara bergantian. Aksi ini berjalan damai dengan pengawalan pihak keamanan.
Berikut adalah lima tuntutan utama yang mereka suarakan:
Kenaikan Tarif Dasar
Para driver menuntut aplikator menaikkan tarif dasar per kilometer. Mereka menilai tarif saat ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang terus meningkat, seperti harga BBM, servis motor, dan kebutuhan harian.
Transparansi dan Keadilan Algoritma
Driver mendesak agar sistem pembagian order lebih transparan dan adil. Mereka menolak sistem yang dinilai diskriminatif terhadap driver berpenghasilan kecil atau yang sering menolak order jauh.
Penghapusan Pemotongan Sepihak
Driver menolak pemotongan insentif atau penghasilan secara sepihak tanpa penjelasan. Mereka meminta aplikator menjelaskan secara rinci setiap potongan yang terjadi.
Jaminan Sosial dan Asuransi yang Layak
Driver menuntut kepastian jaminan sosial dan asuransi, mengingat profesi ini memiliki risiko tinggi. Mereka ingin pemerintah dan aplikator bekerja sama menyediakan perlindungan yang layak.
Keterlibatan dalam Penentuan Kebijakan
Mereka meminta hak untuk dilibatkan dalam penyusunan aturan yang menyangkut kesejahteraan driver, termasuk penentuan tarif dan sistem kerja.
Dengan aksi ini, driver ojol berharap pemerintah dan perusahaan aplikator segera merespons tuntutan mereka secara serius. Mereka menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk permusuhan, tetapi langkah untuk memperjuangkan hak dan keadilan dalam dunia kerja digital.