
KABARSATUNUSANTARA.COM – Kabar mengejutkan datang dari Nusa Tenggara Timur. Gunung Lewotobi Laki-laki, salah satu gunung berapi aktif di Flores Timur, kembali menunjukkan aktivitas yang cukup mengkhawatirkan. Letusan hebat terjadi belum lama ini, dan yang bikin deg-degan, hujan batu vulkanik dilaporkan sampai ke pemukiman warga! Suasana yang tadinya tenang mendadak berubah jadi penuh kepanikan.
Letusan ini terjadi dengan cukup cepat, dan banyak warga sekitar yang tidak menyangka bakal sedahsyat itu. Suara gemuruh dari kawah gunung terdengar dari kejauhan, diikuti semburan abu dan material vulkanik ke udara. Beberapa detik kemudian, bebatuan kecil mulai berjatuhan seperti hujan deras—hanya saja yang turun bukan air, melainkan kerikil panas!
Warga Panik, Evakuasi Dilakukan Cepat
Begitu letusan terjadi, warga yang tinggal di sekitar lereng gunung langsung panik. Banyak yang berlarian menyelamatkan diri tanpa sempat membawa banyak barang. Beberapa rumah terkena dampak cukup parah karena dihantam batu dan tertutup abu tebal. Atap rumah bocor, jalanan jadi licin dan gelap oleh abu, dan jarak pandang menurun drastis.
Pemerintah daerah dan petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bergerak cepat mengevakuasi warga dari zona merah. Tenda-tenda darurat mulai didirikan di lokasi yang lebih aman. Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan masker pun mulai disalurkan. Anak-anak dan lansia menjadi prioritas utama dalam proses evakuasi.
“Pokoknya saat itu yang ada di pikiran cuma nyelametin anak-anak,” ujar Pak Damianus, salah satu warga yang rumahnya terkena hujan batu. “Untung ada tim SAR dan relawan yang bantu kami keluar dengan cepat,” tambahnya.
Aktivitas Gunung Masih Tinggi
Menurut laporan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi saat ini masih cukup tinggi. Letusan kemarin bukan yang pertama, tapi menjadi salah satu yang paling besar dalam beberapa bulan terakhir. Kolom abu sempat mencapai ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas puncak, dan arah semburannya dipengaruhi angin ke beberapa wilayah padat penduduk.
PVMBG juga menaikkan status gunung ke level siaga, dan mengimbau masyarakat agar tidak mendekati radius 3–5 km dari kawah. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk tetap memakai masker dan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar rumah, karena abu vulkanik bisa sangat membahayakan saluran pernapasan.
Bantuan dan Gotong Royong Jadi Kunci
Di tengah bencana, sisi kemanusiaan justru makin terasa. Banyak relawan lokal yang turun tangan membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan. Sekolah-sekolah diliburkan sementara, dan beberapa gedung dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga terdampak. TNI dan Polri juga turut menjaga keamanan serta membantu membersihkan jalan-jalan dari timbunan abu dan batu.
“Yang penting sekarang tetap tenang, saling bantu, dan ikuti arahan petugas,” kata seorang relawan sambil membagikan makanan di tenda pengungsian.
Waspada Tapi Jangan Panik
Meski suasana cukup mencekam, pihak berwenang memastikan bahwa penanganan darurat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Tim pemantau terus siaga 24 jam untuk memantau kondisi Gunung Lewotobi. Jika ada peningkatan aktivitas, masyarakat akan segera diberi peringatan lebih lanjut.
Sobat semua yang membaca berita ini dari jauh, yuk kita doakan saudara-saudara kita di Flores Timur tetap aman dan diberi kekuatan menghadapi bencana ini. Kalau kamu punya rezeki lebih, bisa juga bantu lewat lembaga-lembaga terpercaya yang menyalurkan bantuan ke daerah terdampak.
Penutup
Letusan Gunung Lewotobi jadi pengingat bahwa Indonesia berada di “cincin api Pasifik” yang penuh dengan aktivitas vulkanik. Tapi dengan kesiapsiagaan, kerja sama, dan informasi yang akurat, kita bisa hadapi semuanya bersama-sama. Semoga kondisi segera membaik, dan warga bisa kembali ke rumah dengan selamat.