
KabarSatuNusantara.com – Gunung Semeru kembali meletus empat kali pada Kamis, 12 Juni 2025. Letusan pertama muncul sekitar pukul 06.00 WIB, lalu letusan berikutnya menyusul hingga menjelang siang. Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa kolom abu menjulang setinggi 1.000 meter dari puncak.
Abu Vulkanik Menyebar ke Tenggara
Petugas pos pemantauan Gunung Semeru di Gunung Sawur mengamati bahwa abu vulkanik bergerak ke arah tenggara dan selatan. Selain itu, awan panas guguran menyelimuti lereng gunung dan mendekati kawasan pemukiman. Warga Desa Sumberwuluh dan Supiturang menyaksikan abu pekat menutupi langit dan menghalangi pandangan matahari.
Aktivitas Vulkanik Semeru Semakin Intens
PVMBG melaporkan peningkatan gempa vulkanik dangkal sejak awal Juni. Setiap hari, petugas mencatat gempa letusan yang terus bertambah. Selain itu, tekanan magma di dalam tubuh gunung menunjukkan kenaikan signifikan dalam dua pekan terakhir. Para ahli memprediksi bahwa aktivitas Semeru bisa terus meningkat jika tekanan tersebut belum mereda.
Pemerintah Tetap Berlakukan Status Siaga
BNPB mempertahankan status Level III atau “Siaga” untuk Gunung Semeru. Pemerintah daerah melarang semua kegiatan dalam radius lima kilometer dari kawah. Sementara itu, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan aktif memantau situasi dan mengamankan jalur evakuasi. Mereka juga menempatkan logistik dan kendaraan darurat di sejumlah titik strategis.
Posko Darurat Beroperasi 24 Jam
Pemerintah Kabupaten Lumajang mendirikan posko darurat di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengerahkan tim medis dan dapur umum sejak pagi. Karena itu, warga yang terdampak bisa langsung mendapatkan bantuan. Di sisi lain, aparat desa ikut menyebarkan informasi dan mengarahkan warga untuk siaga.
Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menutup semua jalur pendakian. Keputusan ini mereka ambil untuk melindungi keselamatan pendaki dan wisatawan. Meskipun begitu, petugas taman nasional tetap berjaga di basecamp dan memberikan pembaruan kondisi setiap hari. Mereka hanya akan membuka kembali jalur jika situasi benar-benar aman.
Pemerintah Imbau Warga Tetap Siaga
Pemerintah mengimbau warga untuk tetap tenang tetapi waspada. Selain itu, mereka meminta masyarakat mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan BNPB. Jika sirene peringatan berbunyi, warga harus segera mengungsi ke tempat yang telah ditentukan. Karena itu, semua keluarga di zona rawan perlu menyiapkan tas darurat dan kendaraan.