
Kenaikan upah buruh di Brasil selama pemerintahan Luiz Inacio Lula da Silva menjadi salah satu contoh penting dalam kebijakan ekonomi yang berhasil meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Selama dua periode kepemimpinannya, kenaikan upah buruh di Brasil mencapai sekitar 30 persen per tahun, yang secara kumulatif menghasilkan peningkatan upah hingga 300 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun1.
Kebijakan Kenaikan Upah di Era Lula
Lula, yang menjabat sebagai Presiden Brasil dari 2003 hingga 2011 dan kembali menjabat sejak 2023, menerapkan kebijakan yang secara konsisten menaikkan upah minimum dan memperluas pembebasan pajak bagi pekerja berpenghasilan rendah. Pada masa pemerintahannya yang terbaru, ia mengumumkan kenaikan upah minimum dari 1.302 reais menjadi 1.320 reais serta rencana pengajuan RUU kepada Kongres untuk mengatur penyesuaian upah minimum tahunan yang mengikuti laju inflasi. Kebijakan ini bertujuan agar kenaikan upah dapat berlangsung secara berkelanjutan dan permanen23.
Selain itu, Lula juga memperluas ambang batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) secara bertahap hingga mencapai 5.000 reais per bulan pada akhir masa jabatannya pada 2026. Langkah ini diambil untuk meringankan beban pajak bagi pekerja berpenghasilan rendah dan menambah daya beli mereka, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih luas23.
Dampak Kenaikan Upah terhadap Ekonomi Brasil
Kenaikan upah yang signifikan ini berdampak positif pada perekonomian Brasil. Selama masa kepemimpinan Lula, ekonomi Brasil tumbuh sekitar 6-7 persen per tahun, menjadikan Brasil sebagai salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, tepatnya di posisi ke-7. Peningkatan upah mendorong daya beli masyarakat yang lebih tinggi, sehingga konsumsi domestik meningkat dan memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan1.
Selain itu, kebijakan sosial yang dijalankan Lula, seperti Programa Bolsa FamÃlia, yang memberikan bantuan tunai bersyarat kepada keluarga miskin, turut berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. Program ini berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem hingga 58 persen dan ketimpangan hingga 41 persen selama periode 2004-2014, sekaligus meningkatkan kehadiran remaja di sekolah hingga 91 persen4.
Tantangan dan Strategi Pemerintah
Meskipun kenaikan upah memberikan dampak positif, pemerintah Brasil juga menghadapi tantangan fiskal. Perluasan pembebasan pajak dan kenaikan upah minimum menimbulkan potensi kehilangan pendapatan negara yang cukup besar, diperkirakan mencapai miliaran reais. Oleh karena itu, pemerintah harus mengelola kebijakan fiskal dengan hati-hati agar tidak meningkatkan utang publik secara berlebihan23.
Selain itu, pengelolaan sumber daya alam dan perputaran uang hasil bisnis di dalam negeri menjadi perhatian penting. Menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, agar kenaikan upah dapat optimal mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus memastikan bahwa hasil kekayaan alam tidak keluar negeri, melainkan tetap beredar di dalam negeri untuk memperkuat ekonomi nasional1.
Pelajaran dari Brasil untuk Negara Lain
Kisah keberhasilan Brasil di bawah Lula menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, dalam mengelola kebijakan pengupahan dan kesejahteraan sosial. Kenaikan upah yang signifikan dan berkelanjutan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Namun, keberhasilan ini juga menuntut pengelolaan fiskal yang cermat dan kebijakan yang mendukung agar manfaat kenaikan upah tidak tergerus oleh inflasi atau kebocoran ekonomi ke luar negeri. Pengaturan pajak yang adil dan penguatan pasar domestik menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan pekerja123.
Kesimpulan
Selama pemerintahan Luiz Inacio Lula da Silva, kenaikan upah buruh di Brasil mencapai 30 persen per tahun, yang secara kumulatif meningkatkan upah hingga 300 persen dalam satu dekade. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Brasil hingga mencapai posisi salah satu ekonomi terbesar dunia. Dengan pengelolaan fiskal yang hati-hati dan kebijakan sosial yang inklusif, Brasil berhasil menurunkan kemiskinan dan ketimpangan sosial secara signifikan. Model ini menjadi contoh penting bagi negara lain dalam merancang kebijakan pengupahan dan pembangunan ekonomi yang berkeadilan.