Hamas Meninjau Proposal Gencatan Senjata Terbaru Untuk Mengakhiri Konflik Gaza

Hamas Meninjau Proposal Gencatan Senjata Terbaru Untuk Mengakhiri Konflik Gaza

KABARSATUNUSANTARA.COM – Gaza telah menjadi zona konflik berdarah antara militan Hamas dan militer Israel. Serangan awal Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan menculik ratusan sandera, yang kemudian dibalas oleh Israel melalui operasi militer besar-besaran di Gaza. Berbulan-bulan pertempuran menyebabkan lebih dari 57.000 warga Palestina tewas—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dengan dampak kemanusiaan yang sangat parah, termasuk blokade total dan penghancuran infrastruktur dasar.

Proposal Gencatan Senjata Terbaru

Per Juli 2025, sebuah proposal gencatan senjata — diistilahkan sebagai proposal “final” — tengah ditinjau oleh Hamas. Tawaran ini difasilitasi oleh mediator dari Mesir dan Qatar, serta didukung oleh Amerika Serikat melalui utusan Steve Witkoff. Menurut Reuters, proposal tersebut mencakup:

  • Gencatan senjata selama 60 hari
  • Pembebasan bertahap sandera Israel (termasuk jenazah)
  • Penukaran tahanan secara bergilir
  • Syarat penting bagi Hamas: penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Meski begitu, masih banyak detail teknis yang belum disepakati, seperti mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan dan kehadiran militer Israel di perbatasan Gaza .

Israel sendiri, melalui Menteri Luar Negeri Gideon Saar, menyatakan pihaknya sudah “sungguh-sungguh” dan siap dalam pembicaraan, serta telah menerima syarat esensial untuk 60 hari gencatan senjata sambil menunggu tanggapan Hamas. Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut bahwa Israel telah “menyetujui syarat perlu” dan mengekspresikan harapan agar perjanjian tercapai dalam minggu ini .

Respons dan Tinjauan Hamas

  1. Pendekatan Teliti
    Hamas belum langsung menyetujui atau menolak. Alih-alih, organisasi ini kini tengah meninjau proposal secara teliti melalui delegasi di Doha dan konsultasi dengan mediator Qatar-Mesir di Kairo.
  2. Syarat Red line
    Delegasi Hamas menegaskan bahwa gencatan senjata yang akan mereka setujui harus mencakup:

    • Penarikan penuh pasukan Israel
    • Akses bantuan kemanusiaan tak terbatas
    • Pembebasan tahanan Palestina tanpa syarat
    • Jaminan keseriusan untuk tahapan selanjutnya dalam menuju gencatan permanen.
  3. Kritik terhadap proposal awal AS/Israel
    Hamas menganggap proposal sebelumnya, terutama dari AS, hanyalah “melanjutkan pembunuhan dan kelaparan” karena tidak mencantumkan penghentian perang yang permanen dan penarikan lengkap pasukan Israel. Anggota biro politik mereka, Bassem Naim, menyebut gencatan sementara sebagai “kemunduran” dan menuntut jaminan yang lebih luas.
  4. Tuntutan tiga poin tandingan
    Hamas merespons dengan tiga poin penting dalam meninjau proposal terbaru:

    • Gencatan selama minimal 60 hari tanpa kepastian perpanjangan
    • Jaminan aliran bantuan lewat PBB
    • Penarikan militer Israel ke posisi sebelum 2 Maret 2025.

Situasi ini menandai kawasan yang sangat dinamis, dengan tekanan besar dari komunitas internasional tetapi juga diliputi skeptisisme dari kedua belah pihak mengenai niat lawan untuk benar-benar menghormati kesepakatan.

Hambatan Utama dan Tantangan

  • Disarmamen Hamas
    Israel bersikeras bahwa Hamas harus menyerahkan senjata, sementara Hamas menyatakan prinsip militansinya sebagai “garis merah” dan menolak disarmamen sepenuhnya selama Israel masih berstatus pendudukan .
  • Polarisasi domestik Israel
    Pemerintah PM Netanyahu menghadapi tekanan kuat dari sayap kanan, termasuk tokoh seperti Itamar Ben‑Gvir, yang menuntut operasi militer lanjutan jika Hamas tidak segera merelakan gencatan senjata jangka panjang .
  • Krisis kemanusiaan akut
    Selama proses negosiasi, serangan di Gaza masih berlanjut. Data terkini menunjukkan sekitar 94 warga Palestina tewas dalam satu malam—termasuk 45 orang yang sedang menunggu bantuan—yang menunjukkan urgensi untuk segera membuka akses kemanusiaan.

Peluang dan Harapan

  • Optimisme diplomatik
    Meskipun kompleks, pernyataan dari berbagai pihak menunjukkan harapan. Gideon Saar menyebut tanda-tanda positif dalam negosiasi, dan Trump menyatakan harapannya bahwa kesepakatan gencatan senjata bisa tercapai segera.
  • Rencana multifikasi
    Mediator dari Mesir dan Qatar mengusahakan rencana gencatan yang bersifat bertahap, memungkinkan evaluasi berkala dan membuka jalan menuju solusi permanen yang mencakup rekonstruksi, rilis tahanan lanjutan, dan akses bantuan berkelanjutan.

Proposal gencatan senjata terbaru mengandung komponen penting—gencatan 60 hari, rilis sandera, dan penarikan pasukan—tetapi keberhasilannya bergantung pada:

  • Apakah Hamas dapat menerima rencana bertahap dengan jaminan jangka panjang
  • Apakah Israel dapat bersikap fleksibel dan mengakomodasi tuntutan untuk penarikan pasukan
  • Apakah komunitas internasional benar-benar mendukung implementasi bantuan dan jaminan pasca-gencatan.

Keputusan Hamas dalam beberapa hari mendatang (Bisa dinaungi tenggat Jumat–Minggu saat ini) menjadi sangat krusial. Bila disetujui, peluang untuk jeda besar dan pemulihan kemanusiaan terbuka lebar. Bila ditolak, perang kemungkinan besar akan berlanjut, dengan konsekuensi kemanusiaan yang jauh lebih berat.

Bintang tinju Gervonta Davis ditangkap di Miami atas tuduhan penyerangan
Berita Celebrity

Bintang tinju Gervonta Davis ditangkap di Miami atas tuduhan penyerangan

kabarsatunusantara.com – Petinju kelas ringan WBA, Gervonta “Tank” Davis, kembali menjadi sorotan bukan karena aksinya di ring tinju, tetapi karena kasus hukum yang menjeratnya. Davis, 30 tahun, ditangkap oleh pihak berwenang di Miami Beach, Florida pada Jumat pagi, dengan tuduhan pelanggaran ringan berupa kekerasan fisik terhadap mantan kekasihnya. Insiden tersebut terjadi hampir sebulan sebelumnya, tepatnya […]

Read More
5 Negara Ini Pusing Karena Mata Uangnya Terlalu Kuat
Berita

5 Negara Ini Pusing Karena Mata Uangnya Terlalu Kuat

kabarsatunusantara.com – Aneh Tapi Nyata! 5 Negara Ini Pusing Karena Mata Uangnya Terlalu Kuat. Sejumlah mata uang utama global mengalami penguatan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sepanjang tahun 2025. Meski di satu sisi mencerminkan optimisme ekonomi dan stabilitas, di sisi lain hal ini menimbulkan tantangan besar bagi sektor ekspor dan industri dalam negeri. Euro […]

Read More
Indonesia Mengirimkan Bantuan 10.000 Ton Beras Sebagai Simbol Solidaritas Kepada Palestina
Berita

Indonesia Mengirimkan Bantuan 10.000 Ton Beras Sebagai Simbol Solidaritas Kepada Palestina

Indonesia kembali Link Alternatif Medusa88 menunjukkan komitmennya dalam memberikan dukungan dan solidaritas kepada rakyat Palestina melalui pengiriman bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras. Bantuan tersebut merupakan wujud nyata kepedulian dan dukungan moral serta materiil Indonesia terhadap Palestina yang selama ini menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam bidang pangan dan kesejahteraan sosial. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi […]

Read More