Peristiwa tersebut terjadi beberapa waktu lalu, ketika seorang anggota TNI diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah personel Brimob. Video kejadian itu sempat beredar di media sosial dan memancing perhatian publik. Netizen mempertanyakan profesionalisme aparat dan mendesak penyelesaian secara adil.
Pimpinan TNI dan Polri di Gorontalo segera mengambil langkah cepat. Mereka mempertemukan kedua belah pihak, memfasilitasi dialog terbuka, dan mendorong penyelesaian damai. Dalam pertemuan tersebut, para pihak sepakat untuk mengedepankan persatuan dan tidak memperpanjang masalah. Proses mediasi berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh saling pengertian.
Pangdam XIII/Merdeka dan Kapolda Gorontalo turut hadir dan memberikan pernyataan bersama. Mereka menegaskan bahwa insiden ini tidak akan mengganggu hubungan institusional antara TNI dan Polri. Keduanya juga memerintahkan bawahannya agar menjaga profesionalisme serta menahan diri dalam menjalankan tugas di lapangan.
Masyarakat Gorontalo menyambut baik penyelesaian damai ini. Tokoh masyarakat dan organisasi lokal mendukung upaya TNI-Polri dalam menjaga kedamaian serta menghindari gesekan horizontal.
Dengan penyelesaian ini, aparat berharap tidak ada lagi konflik serupa yang merusak keharmonisan antar lembaga. TNI dan Polri berkomitmen memperkuat sinergi demi melayani dan melindungi masyarakat secara maksimal.