
Konflik ini semakin memburuk setelah terbitnya memoar Harry berjudul Spare pada Januari 2023, yang memuat sejumlah tudingan terhadap keluarga kerajaan, termasuk William, sehingga menimbulkan kekecewaan mendalam di pihak William
Upaya Meredakan Ketegangan
Menjelang meninggalnya Ratu Elizabeth II pada September 2022, momen duka tersebut menjadi kesempatan bagi William untuk mengulurkan tangan kepada Harry. William mengirim pesan singkat kepada Harry, mengajaknya bersama Meghan untuk bergabung dalam kunjungan ke Windsor bersama dirinya dan Kate Middleton. Mereka berjalan kaki bersama untuk memberi penghormatan kepada Ratu dan melihat karangan bunga yang ditinggalkan publik. Aksi ini terjadi secara mendadak dan tanpa perencanaan panjang, sebagai upaya simbolis di tengah suasana duka nasional, sekaligus menjadi bentuk penghormatan terakhir kepada sang nenek.
Dalam kesempatan itu, kedua pasangan terlihat berjabat tangan dan mengobrol dengan para penggemar, meskipun suasana masih terasa canggung dan gugup. William berharap dengan menunjukkan persatuan di momen tersebut, hal itu dapat menjadi langkah awal untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama di antara mereka berdua.
Kendala dan Kekecewaan yang Masih Ada
Meskipun ada upaya tersebut, hubungan William dan Harry tetap jauh dari kata pulih. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya luka dan ketegangan yang masih membekas di antara mereka. Keterlibatan Kate Middleton dalam dinamika ini juga disebut sebagai salah satu faktor yang memperumit hubungan kakak-adik tersebut, terutama karena tudingan Harry terhadap Kate dalam memoarnya.
Dampak pada Keluarga Kerajaan
Ketegangan antara William dan Harry tidak hanya berdampak pada hubungan pribadi mereka, tetapi juga menjadi perhatian besar bagi keluarga kerajaan dan publik Inggris. Kedua pangeran ini memegang peran penting dalam masa depan monarki, sehingga retaknya hubungan mereka menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas institusi tersebut. Di tengah ketegangan ini, William lebih memfokuskan diri pada keluarganya sendiri, terutama istri dan anak-anaknya, serta tugas-tugas kerajaan yang menjadi prioritas utama.
Sementara itu, hubungan Harry dengan ayahnya, Raja Charles III, juga dilaporkan renggang. Pertemuan singkat mereka yang hanya berlangsung 30 menit setelah pengumuman diagnosis kanker Raja Charles menunjukkan adanya jarak emosional yang signifikan. Pembatasan kontak selama perawatan kanker menjadi alasan resmi, namun ketegangan keluarga tetap menjadi sorotan.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Meski hubungan William dan Harry masih penuh ketegangan, ada harapan dari beberapa pihak dalam lingkaran kerajaan bahwa waktu dan komunikasi yang lebih terbuka dapat memperbaiki keretakan ini. Sahabat-sahabat Harry percaya bahwa William membutuhkan waktu dan keajaiban untuk bisa memaafkan dan memperbaiki hubungan mereka. Namun, realitas menunjukkan bahwa rekonsiliasi masih jauh dari kata pasti.
Kesimpulan
Komunikasi terakhir Pangeran William kepada Harry merupakan upaya simbolis untuk meredakan ketegangan yang telah lama membayangi hubungan kakak-adik ini. Momen penghormatan bersama kepada Ratu Elizabeth II menjadi peluang langka untuk menunjukkan persatuan di tengah duka nasional. Namun, luka lama, kekecewaan mendalam, dan tudingan dalam memoar Harry membuat rekonsiliasi menjadi sangat sulit.