
kabarsatunusantara.com – Belum habis rasa kecewa publik terhadap kasus-kasus korupsi sebelumnya, kini masyarakat Indonesia kembali diguncang oleh kabar mengejutkan: Skandal Korupsi Pertamina 2025! Yup, BUMN kebanggaan negeri ini yang selama ini dikenal sebagai raksasa energi, kini tengah jadi sorotan karena dugaan kasus mega korupsi yang nilainya bikin geleng-geleng kepala.
Skandal Besar yang Mengoyak Kepercayaan
Kasus ini pertama kali mencuat setelah hasil audit internal yang bocor ke publik menunjukkan adanya kejanggalan dalam proyek pengadaan alat pengeboran lepas pantai yang nilainya mencapai triliunan rupiah. Dalam laporan tersebut, disebutkan ada markup harga fantastis yang diduga melibatkan beberapa petinggi Pertamina, oknum di kementerian, bahkan rekanan swasta yang sudah “bermain” sejak awal proses lelang.
Gak main-main, nilai korupsi yang diduga terjadi mencapai lebih dari Rp3,8 triliun! Angka ini langsung bikin publik panas dingin, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang lagi berat-beratnya. Warganet pun langsung ramai di media sosial, menyuarakan kemarahan mereka dengan tagar #BongkarPertamina dan #TegakkanHukum trending selama beberapa hari.
Siapa Saja yang Terlibat?
Menurut sumber dari dalam yang enggan disebutkan namanya, beberapa nama besar mulai masuk radar penyidik. Salah satunya adalah Direktur Utama Pertamina yang baru saja dilantik tahun lalu. Beliau diduga mengetahui dan bahkan menyetujui beberapa kontrak yang sekarang jadi sumber masalah. Selain itu, ada juga pejabat lama yang sebelumnya memegang kendali di sektor pengadaan dan distribusi energi.
Tak hanya itu, kabarnya ada beberapa perusahaan swasta yang ikut menikmati “kue” korupsi ini. Mereka diduga sengaja menaikkan harga, memalsukan dokumen, bahkan memberi “upeti” agar bisa memenangkan tender-tender strategis.
Reaksi Pemerintah dan Penegak Hukum
Presiden pun akhirnya angkat bicara. Dalam pernyataan resminya, beliau menegaskan bahwa kasus ini tidak akan ditolerir, dan siapa pun yang terlibat harus bertanggung jawab di hadapan hukum. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat dengan menggeledah kantor pusat Pertamina dan menyita sejumlah dokumen penting, termasuk email internal dan rekaman rapat.
“Kami akan kejar sampai ke akar-akarnya,” ujar juru bicara KPK dengan nada tegas.
Sementara itu, Menteri BUMN juga tak tinggal diam. Beliau langsung membentuk tim investigasi independen dan bahkan memecat beberapa pejabat yang diduga terlibat, meskipun proses hukum belum rampung. Langkah ini mendapat sambutan hangat dari publik, tapi juga mengundang kritik karena dianggap terlalu terburu-buru.
Dampak ke Masyarakat dan Dunia Internasional
Skandal ini gak cuma bikin malu di dalam negeri, tapi juga berdampak ke luar. Investor asing mulai mempertanyakan transparansi dan tata kelola di BUMN energi Indonesia. Harga saham Pertamina Holding (yang sejak 2024 sudah IPO sebagian) langsung anjlok 12% dalam sehari setelah berita ini merebak.
Di sisi lain, masyarakat jadi makin skeptis terhadap program-program pemerintah yang berkaitan dengan energi. Banyak yang mempertanyakan, bagaimana mungkin proyek besar bisa diawasi dengan baik kalau internalnya saja bisa “main belakang” seperti ini?
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Skandal ini jadi pengingat bahwa korupsi masih menjadi penyakit kronis di negeri ini. Perlu pengawasan lebih ketat, transparansi lebih luas, dan tentu saja, keberanian untuk menindak siapa pun tanpa pandang bulu. Buat kita sebagai masyarakat, penting juga untuk terus kritis dan gak gampang terpesona dengan jargon-jargon pembangunan tanpa bukti nyata.
Yang jelas, masyarakat berharap besar pada penegak hukum agar kasus ini tidak masuk “peti es” seperti banyak kasus serupa di masa lalu. Karena kalau dibiarkan, bisa-bisa kepercayaan publik terhadap pemerintah dan BUMN besar seperti Pertamina akan semakin tergerus.