
kabarsatunusantara.com – Wali Kota Haifa, Einat Kalisch-Rotem, menyampaikan tanggapannya terkait kebijakan baru yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai pembukaan jendela negosiasi selama dua minggu untuk konflik Israel-Palestina. Kalisch-Rotem menyuarakan sikap tegas atas inisiatif itu dan menekankan pentingnya pendekatan realistis dalam menghadapi konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Kalisch-Rotem Kritik Pendekatan Trump
Dalam konferensi pers yang berlangsung di balai kota Haifa, Kalisch-Rotem menyoroti ketergesaan dalam penetapan tenggat waktu dua minggu. Ia menyebut bahwa Trump mencoba menyederhanakan masalah kompleks yang membutuhkan pendekatan menyeluruh dan diplomasi jangka panjang. Menurutnya, perdamaian tidak akan tercapai hanya melalui kesepakatan kilat yang mengabaikan dinamika sosial dan sejarah kawasan.
Wali Kota Tekankan Suara Warga Arab dan Yahudi
Kalisch-Rotem juga menegaskan pentingnya mendengarkan aspirasi warga Arab dan Yahudi di Haifa yang hidup berdampingan. Ia menyampaikan bahwa warga kota membutuhkan proses negosiasi yang melibatkan mereka secara langsung. Ia menolak pendekatan sepihak dan mengingatkan bahwa perdamaian sejati hanya bisa tumbuh melalui keterlibatan masyarakat secara langsung dan terbuka.
Pemerintah Kota Dorong Solusi Jangka Panjang
Pemerintah Kota Haifa tidak tinggal diam dalam menyikapi wacana internasional tersebut. Kalisch-Rotem menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan proposal dialog lintas komunitas sebagai bentuk kontribusi konkret terhadap upaya perdamaian. Ia mengajak tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi sipil untuk merumuskan pendekatan yang mengutamakan keadilan dan hak asasi manusia.
Haifa Tegaskan Kesiapan Menjadi Contoh Hidup Damai
Kalisch-Rotem menyebut Haifa sebagai contoh keberhasilan koeksistensi antara berbagai kelompok etnis dan agama. Ia percaya bahwa Haifa mampu menjadi model perdamaian yang dapat menginspirasi wilayah lain. Ia menyerukan agar pemimpin internasional mencontoh pendekatan yang diterapkan di Haifa daripada menerapkan solusi singkat yang belum teruji di lapangan.
Penutup: Seruan untuk Diplomasi yang Bertanggung Jawab
Menutup pernyataannya, Kalisch-Rotem meminta para pemimpin bonus new member 100 dunia untuk tidak mengabaikan kerumitan konflik di Timur Tengah. Ia menolak kebijakan luar negeri yang menargetkan hasil instan tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjang. Wali Kota Haifa mengajak komunitas internasional untuk memilih diplomasi yang bertanggung jawab dan inklusif demi perdamaian yang berkelanjutan.